Proses mengidentifikasi mikroba metode
pewarnaan gram melewati beberapa tahap antara lain fiksasi dan penuangan
larutan Kristal violet, larutan iodine, larutan alkohol, larutan safranin, dan
larutan akuades. Larutan Kristal violet berfungsi memberi warna ungu pada
bakteri gram positif, iodine berfungsi memperkuat warna primer pada bakteri
gram positif, larutan alkohol berfungsi
memucatkan atau melunturkan warna primer pada bakteri gram negative,
larutan safranin berfungsi memberi warna merah pada bakteri gram negative, dan
larutan akuades berfungsi membilas bakteri ketika sudah ditetesi
larutan-larutan diatas.
Lactobacillus
casei
Lactobacillus casei adalah bakteri yang digolongkan dalam probiotik termasuk bakteri Gram-positif,
anaerob, tidak memiliki alat gerak, tidak menghasilkan spora, berbentuk batang
dan menjadi salah satu bakteri yang berperan penting. Bakteri ini
berukuran 0,7 – 1,1 x 2,0 – 4,0 µm. Lactobacillus adalah bakteri yang bisa memecah protein, karbohidrat, dan lemak
dalam makanan, dan membantu penyerapan elemen penting dan nutrisi seperti
mineral, asam amino, dan vitamin yang dibutuhkan manusia dan hewan untuk
bertahan hidup Hal ini sesuai dengan pendapat Cahyanti
(2011) yang menyatakan L. casei digolongkan
ke dalam probiotik karena dapat meningkatkan kesehatan yang mengkonsumsinya
Bakteri Gram Positif dan Negatif
Bakteri
terbagi atas bakteri Gram positif dan bakteri Gram negative. Bakteri Gram
positif dinding selnya mengandung peptidoglikan dan juga asam teikoat dan asam
teikuronat. Oleh sebab itu dinding sel bakteri Gram positif sebagian adalah
polisakarida. Pada beberapa bakteri asam teikoat merupakan antigen permukaan
(antigen dinding sel), dan ada yang merupakan selaput pada selnya. Pada
pewarnaan Gram bakteri Gram positif berwarna ungu. Bakteri Gram
negatif merupakan bakteri yang dindinng selnya dapat menyerap warna merah.
Bakteri ini memiliki lapisan peptidogligan yang tipis yang terdapat pada ruang
periplasmik yaitu antara membrane luar dan membrane plasma.
Metode Pewarnaan Gram
Pewarnaan
Gram dilakukan dengan beberapa metode seperti metode pewarnaan diferensial,
pewarnaan sederhana. Metode pewarnaan diferensial adalah mewarnai sel-sel bakteri hanya digunakan
satu macam zat warna saja. Kebanyakan bakteri mudah bereaksi dengan
pewarna-pewarna sederhana karena sitoplasmanya bersifat basofilik (suka akan
basa) sedangkan zat-zat warna yang digunakan untuk pewarnaan sederhana umumnya
bersifat alkalin (komponen kromoforiknya bermuatan positif). Metode pewarnaan difensial dibagi atas pewarnaan Gram, dan
pewarnaan tahan asam. Metode pewarnaan Gram adalah suatu
metode untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni Gram positif
dan Gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka.
Sedangkan metode tahan asam pewarnaan yang ditujukan terhadap bakteri yang
mengandung lemak dalam konsentrasi tinggi sehingga sukar menyerap zat warna,
namun jika bakteri diberi zat warna khusus misalnya karbolfukhsin melalui
proses pemanasan, maka akan menyerap zat warna dan akan tahan diikat tanpa
mampu dilunturkan oleh peluntur yang kuat sekalipun seperti asam-alkohol.
Fiksasi
Fiksasi
adalah proses pelekatan dan penempelan struktur sel mikroor-ganisme pada suatu
posisi. Fiksasi dilakukan setelah pengolesan mikroba pada kaca preparat. Olesan
yang belum kering akan mengakibatkan sel-sel mikroba menjadi tidak beraturan
bentuknya. Fiksasi yang terlalu lama akan menimbulkan kematian sel pada bakteri
sehingga selnya sulit dilihat di mikroskop. Tujuan dari fiksasi adalah agar
mikroba dapat melekat dengan baik dan tidak mudah larut saat proses pembilasan
dengan akuades.
Kristal Violet
Kristal violet merupakan pewarna primer
(utama) memiliki komposisi Kristal violet 2 gram, Alkohol 95% sebanyak 20 ml,
Aquadest 80 ml, dan Amonium oksalat sebanyak 0,8
gram. Cara pembuatannya dimulai dengan persiapan alat dan bahan. Selanjutnya,
Kristal violet dicampur dengan ammonium oksalat dan dihaluskan dengan stampler
kemudian ditambahkan akuadesdan alkohol. Bahan yang tercampur diaduk rata dan
dimasukkan ke dalam botol. Pewarna Kristal violet memberi warna ungu pada mikroorganisme
yang diinginkan dan berfungsi membentuk ikatan mg-Ribonucleid acid pada membran
sel bakteri sehingga membentuk kompleks mg-Ribonucleid acid-crystal violet.
Safranin
Safranin digunakan sebagai pewarna sekunder
dalam beberapa pewarnaan preparat dan memberikan warna merah pada preparat. Komposisi
dalam safranin adalah Safranin sebanyak 0,25 gram, Alkohol
95% sebanyak 10 ml, dan Aquadest sebanyak 90 ml. cara
pembuatannya dimulai dengan penyiapan alat dan bahan. Selanjutnya, semua bahan
ditimbang sesuai takaran dan dicampur lalu dihaluskan dan dimasukkan ke dalam
botol.
Safranin
juga memiliki kelemahan diantaranya adalah pada preparat tertentu warnanya sulit terserap. Zat ini berfungsi
untuk mewarnai kembali sel-sel yang telah kehilangan pewarna utama setelah
perlakuan dengan alkohol..
Alkohol
Alkohol
merupakan denaturan protein, suatu sifat yang terutama memberikan aktivitas antimikrobial pada alkohol. Alkohol mengandung
etanol dan diencerkan hingga konsentrasi 70% menggunakan akuades. Alkohol dalam
proses pewarnaan gram digunakan untuk untuk melunturkan atau memucatkan warna
primer. Hal ini terjadi pada bakteri gram positif yang mengandung banyak lemak
sehingga lapisan dinding selnya larut bersama alkohol danmengakibatkan
lunturnya warna primer.
Aquades
Akuades digunakan sebagai laru-tan untuk
membilas bakteri setelah ditetesi larutan Kristal violet, iodin, alkohol, dan
larutan safranin.
Iodin
Iodin adalah salah satu larutan yang digunakan pada
metode pewarnaan gram. Iodin berfungsi untuk memperkuat warna primer pada
dinding sel mikroba gram positif. Komposisi iodine terdiri atas iodium, kalium
iodide, alkohol dan akuades. Proses pembuatan iodine diawalai dengan iodium
dicampur dengan kalium iodide dan alkohol. Lalu diencerkan dengan akuades.
Ketika iodin diaplikasikan maka larutan Kristal violet yang telah diberikan
sebelumnya akan sulit melewati dinding sel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar